Sudah hampir setengah bulan ini kujalani hari-hariku dengan ujian semester pertama. Pusing dan bahkan stres selalu menghinggapi perasaanku tiap kali mendekati hari ujian. Buku diktat kuliah yang masih tertumpuk di atas rak buku seolah meneriakiku meminta jatahnya untuk dibaca. Bahkan ia seakan memarahiku karena masih bersih seperti pertama kali aku membelinya. Sungguh naif, padahal ujian tinggal beberapa hari saja, dan aku masih terlihat santai menghadapinya.
Terkadang aku iri melihat beberapa teman-temanku yang rajin belajar, bahkan ada dari mereka yang sudah mengkhatamkan bacaan bukunya lebih dari sekali. Sedangkan aku, sekali khatam saja aku sangat bersyukur. Kelihatannya hatiku sudah tidak mempan lagi untuk menerima omongan orang lain. Sepertinya hatiku sudah tertutup pintunya untuk semua nasehat dan saran dari sahabat. Meskipun begitu, jauh di dalam lubuk hati dan nuraniku, masih ada ruang untuk bisa memahami dan mengerti akan pentingnya menerima saran serta pendapat orang lain yang ada di sekitarku. Ternyata masih ada yang peduli dengan keadaanku saat ini. Keadaan yang jauh lebih buruk dari aku yang dulu. Aku yang selalu memperhatikan orang lain. Aku yang selalu terbuka untuk semua nasehat dari sahabat. Dan aku yang selalu menjadi tempat untuk bercuhat. Keadaanku saat ini sangat berubah seratus delapan puluh derajat.
Arrgghh...! Sudahlah...! Aku tak mau menyesali diriku sendiri. Di hadapanku sekarang adalah ujian semester pertama yang menyisakan dua pelajaran lagi. Aku tak mau mengulangi cara belajar burukku yang kemarin. Aku tak mau mengulangi kesalahanku yang lalu. Dan aku akan selalu mengingat saran nasehat dari sahabat.
Untuk ujian yang akan kuhadapi esok...
I won't put my hands up...
And surrender...
Confusing myself...
A Few Minute Before Sunrise...
04:13, 19 Jan 2008
Terkadang aku iri melihat beberapa teman-temanku yang rajin belajar, bahkan ada dari mereka yang sudah mengkhatamkan bacaan bukunya lebih dari sekali. Sedangkan aku, sekali khatam saja aku sangat bersyukur. Kelihatannya hatiku sudah tidak mempan lagi untuk menerima omongan orang lain. Sepertinya hatiku sudah tertutup pintunya untuk semua nasehat dan saran dari sahabat. Meskipun begitu, jauh di dalam lubuk hati dan nuraniku, masih ada ruang untuk bisa memahami dan mengerti akan pentingnya menerima saran serta pendapat orang lain yang ada di sekitarku. Ternyata masih ada yang peduli dengan keadaanku saat ini. Keadaan yang jauh lebih buruk dari aku yang dulu. Aku yang selalu memperhatikan orang lain. Aku yang selalu terbuka untuk semua nasehat dari sahabat. Dan aku yang selalu menjadi tempat untuk bercuhat. Keadaanku saat ini sangat berubah seratus delapan puluh derajat.
Arrgghh...! Sudahlah...! Aku tak mau menyesali diriku sendiri. Di hadapanku sekarang adalah ujian semester pertama yang menyisakan dua pelajaran lagi. Aku tak mau mengulangi cara belajar burukku yang kemarin. Aku tak mau mengulangi kesalahanku yang lalu. Dan aku akan selalu mengingat saran nasehat dari sahabat.
Untuk ujian yang akan kuhadapi esok...
I won't put my hands up...
And surrender...
Confusing myself...
A Few Minute Before Sunrise...
04:13, 19 Jan 2008
0 comments:
Post a Comment