Hari Ini, Hari Kita

Wahai sahabat...
Tidakkah kau sadari
Betapa umur kita sangatlah pendek
Maka gunakanlah sebaik mungkin

Wahai sahabat...
Tidakkah kau sadari
Waktu sangatlah cepat berdetak
Maka takutlah akan kehilangannya

Hari ini adalah hari kita
Janganlah kau pikirkan hari kemarin
yang berlalu dengan segala
kebaikan dan keburukkannya

Hari ini adalah hari kita
Janganlah kau pikirkan hari esok
yang belum datang kepadamu
hingga ia mendatangimu

Berapa banyak orang merugi
Karena kehilangan hari ini
Berapa banyak orang bersedih
Karena kehilangan hari ini
Berapa banyak orang menangis
Karena kehilangan hari ini

Hari ini adalah hari kita
Lupakan hari kemarin
Lupakan hari esok
Karena hari ini
Takkan kau jumpai lagi
Untuk kedua kali

Termasuk orang bijak...
ialah orang yang menghargai
hari ini
*






Kairo, Menunggu Terbitnya Sang Mentari Pagi
03:28. 25 Jan 2008

Selengkapnya...

He's The One

Kala mentari terbit di ufuk timur
Sinarnya menerangi alam semesta
Dan tak seorangpun yang mau
bertafakkur akan kebesaranNya

Kala gelap datang menyelimuti malam
Seluruh alam tidur terlelap
Dan tak seorangpun yang mau
sujud bertobat atas segala khilaf

Angkuh makin merasuki jiwa
merusak segala yang ada
dalam raga tiap manusia
tanpa ada yang tersisa
dalam dirinya

Takabbur makin membuat buta
semua anak manusia
yang takkan pernah sadar
akan kekurangan dirinya

Apakah kau tidak menyadarinya
seluruh alam semesta berada
dalam kuasa dan perintahNya
dan hanya Ia yang bisa
merubah segalanya

Dialah Tuhan Yang Maha Esa
*




In The End of 1st Term Examination
22 Jan 2008

Inspired by She's The One
Robbie William's song

Selengkapnya...

Harga Diri

Ku meniti tiap detik hari
Tuk menemukan harga diri
yang hilang ditelan kegelapan malam
bersama kesunyian

Arrggh...
Dimanakah harga diriku
Ku tak rela malam menggerogotinya
Hanya karna nafsu duniawi belaka

Tuhan...
Apakah engkau tega
Membiarkan harga diri ini
Dalam kenistaan hina...?
*





Ruang Ujian Muhammad Husein al-Dzahabi
Al-Azhar University
19 Jan 2008

Selengkapnya...

Never Surrender

Sudah hampir setengah bulan ini kujalani hari-hariku dengan ujian semester pertama. Pusing dan bahkan stres selalu menghinggapi perasaanku tiap kali mendekati hari ujian. Buku diktat kuliah yang masih tertumpuk di atas rak buku seolah meneriakiku meminta jatahnya untuk dibaca. Bahkan ia seakan memarahiku karena masih bersih seperti pertama kali aku membelinya. Sungguh naif, padahal ujian tinggal beberapa hari saja, dan aku masih terlihat santai menghadapinya.

Terkadang aku iri melihat beberapa teman-temanku yang rajin belajar, bahkan ada dari mereka yang sudah mengkhatamkan bacaan bukunya lebih dari sekali. Sedangkan aku, sekali khatam saja aku sangat bersyukur. Kelihatannya hatiku sudah tidak mempan lagi untuk menerima omongan orang lain. Sepertinya hatiku sudah tertutup pintunya untuk semua nasehat dan saran dari sahabat. Meskipun begitu, jauh di dalam lubuk hati dan nuraniku, masih ada ruang untuk bisa memahami dan mengerti akan pentingnya menerima saran serta pendapat orang lain yang ada di sekitarku. Ternyata masih ada yang peduli dengan keadaanku saat ini. Keadaan yang jauh lebih buruk dari aku yang dulu. Aku yang selalu memperhatikan orang lain. Aku yang selalu terbuka untuk semua nasehat dari sahabat. Dan aku yang selalu menjadi tempat untuk bercuhat. Keadaanku saat ini sangat berubah seratus delapan puluh derajat.

Arrgghh...! Sudahlah...! Aku tak mau menyesali diriku sendiri. Di hadapanku sekarang adalah ujian semester pertama yang menyisakan dua pelajaran lagi. Aku tak mau mengulangi cara belajar burukku yang kemarin. Aku tak mau mengulangi kesalahanku yang lalu. Dan aku akan selalu mengingat saran nasehat dari sahabat.

Untuk ujian yang akan kuhadapi esok...
I won't put my hands up...
And surrender...







Confusing myself...
A Few Minute Before Sunrise...
04:13, 19 Jan 2008


Selengkapnya...

Jejak Kata


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

INDONESIA BLOG DIRECTORY